Sabtu, 19 April 2014

Panorama Tinoor dan Kuliner Ekstrim di Jalur Manado-Tomohon

Oleh: Yudith Rondonuwu
foto-foto: Charles Chax/ byme

Kota Tomohon dikenal juga dengan sebutan Kota Bunga. Bisa dicapai dengan 25 menit dari Kota Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara.

Sambil menunggu makanan saya mengabadikan pemandangan indah dari dalam Restoran Panorama, Tinoor, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Indonesia

Jika dari arah bandara Sam Ratulangi Manado, maka jalur ring road adalah pilihan terbaik untuk segera tiba di Kota Tomohon. Jika melalui Winangun maka panorama curam, lembah dan gunung akan menemani sepanjang jalan.

Sedikit ekstrim selayaknya perjalanan ke Puncak Bogor dari Jakarta tapi tak sejauh perjalanan ke Malang dari Surabaya atau dari Kota Makassar ke Malino.

Ada banyak tempat wisata di Kota Tomohon antara lain Bukti Doa Mahawu, Gunung Berapi Mahawu, Wisata/ Agrowisata Rurukan, Danau Linau di Lahendong, Hutan Pinus, Gunung Lokon di Kakaskasen dan masih banyak lagi wisata alam hingga resort dan cottage yang menawarkan berbagai fasilitas seperti kamar yang nyaman, tempat outing hingga kolam renang. 

Kota yang punya banyak julukan yaitu Kota Bunga, Kota Pelajar, Kota Religius, Kota Budaya dan Kota Dingin. Nah, dalam perjalanan ke Kota Tomohon, di daerah Tinoor ada banyak spot untuk melihat wajah Kota Manado secara keseluruhan. Terlihat jelas saat cuaca cerah dan jika malam hari terlihat indah kelap-kelip lampu di atas Kota Tinutuan itu.

Tinoor merupakan kelurahan yang terletak di antara jalur Kota Manado dan Tomohon. Ada hanyak rumah makan terkenal di daerah ini antara lain Heng Mien, RM Panorama dan lainnya. Perlu di ketahui, rumah makan di sini mengandung babi dan merupakan bagian dari WISATA KULINER EXTRIM. Mulai dari menu RW yaitu menggunakan daging anjing, tikus hutan yang digoreng saus pedas atau di masak santan, paniki (kelelawar) yang dimasak santan bumbu woko hingga ular yang dimasak bumbu RW.

Paniki (Kelelawar) santan bumbu woko
Sayapun tak mampu menghabiskan sajian di RM Panorama















Panorama dengan udara dan makanan yang enak. Memang perjalanan Manado-Tomohon akan menjadi perjalanan wisata bagi mereka yang tahu cara menikmati tempat-tempat yang indah di situ.(*)

Menikmati Panorama dari Tinoor
Saya tak pernah lupa untuk berdoa, bersyukur untuk berkat dan perlindungan Tuhan

Veldbox Situs Bersejarah di Manado yang Saat Ini Malah Dijadikan Tempat Sampah

KOTA Manado digemparkan dengan adanya pembongkaran situs bersejarah yang disebut veldbox di Kelurahan Dendengan Luar pada Awal Juni 2012.

Oleh Yudith Rondonuwu
Foto-foto: istimewa/ byme


Saya pun tersenyum untuk pose --dalam hati menangis-- melihat kondisi situs bersejarah yang sudah tidak terawat ini. Semoga Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pariwisata atau  instansi terkait lainnya lebih menghargai Velbox ini.

WALAUPUN memang bangunan yang bentuknya mirip rumah di acara anak-anak berjudul Teletabis ternyata masih berdiri kokoh di beberapa tempat. Satu contohnya di Kelurahan Sario, situs bersejarah peninggalan Belanda ini berdiri tepat di belakang Gereja GMIM Abraham. Bangunan tersebut masih utuh berdiri meski keadaannya cukup memprihatinkan. di dinding bagian luarnya ditumbuhi lumut-lumut yang telah mengering. Sedangkan di bagian atasnya terdapat rumput yang tumbuh subur, seakan mempertegas bangunan berbentuk lingkaran dengan satu pintu masuk selama ini tidak pernah terawat.

Pintu masuk tersebut saat ini oleh warga sekitar ditutupi seng, jika melihat ke dalam melalui tiga buah lubang berbentuk persegi, yang konon dulunya digunakan oleh tentara Belanda untuk menaruh senjata saat berperang, terlihat tumpukan sampah plastik, botol air mineral serta lainnya, sehingga saat ini sudah tidak dapat dimasuki. Padahal bangunan dengan diameter dalamnya kira-kira 1,5  meter, bisa menampung 3 sampai dengan 5 orang.

"Dulunya veldbox tersebut bisa dimasuki, tiga sampai lima orang daya tampungnya," ujar Hartje Sumolang (59) warga sekitar yang tinggalnya 10 meter dari veldbox tersebut saat ditemui Tribun Manado, Senin (11/6/2012).

Sepengetahuannya bangunan sejarah tersebut dibangun oleh Belanda pada masa penjajah, para tentara negeri kincir angin yang berada di bangunan berdinding tebal sekitar 0,5 meter tersebut untuk mengintai musuh. Orangtuanya dulu ikut berperan dalam pembangunan bangunan tersebut, karena pada saat itu Belanda mengerahkan warga sekitar dalam pendiriannya.

Bangunan tersebut menurutnya sangat kokoh, karena ada besi yang menancap ke bumi, sebagai pondasinya. Dulu warnanya hitam, namun saat ini telah pudar.

Setelah bangunan tersebut ditinggal oleh Belanda, menjadi tidak terawat. Saat dirinya kecil, bangunan tersebut digunakannya sebagai tempat bermain.

Tapi Beberapa tahun belakangan karena tidak ada perhatian dari pemerintah, sempat dijadikan tempat sampah, namun meskipun dijadikan tempat sampah tapi bangunan tersebut masih kokoh berdiri. "Sayang jika dibiarkan begitu saja, padahal veld box merupakan bangunan bersejarah," ungkapnya.

Sebenarnya di sekitar rumahnya selain veldbox terdapat bangunan sejarah lain, seperti bunker yang berada di samping gereja dan di dekat Kantor Pikat.

Menurut Sumolang bunker, juga peninggalan Belanda tersebutyang berada di Kantor Pikat tempatnya cukup luas, kira-kira panjangnya 8 meter dengan lebar 3 sampai 4 meter. Dulunya juga dijadikan tempat bermain, karena memiliki ruang yang cukup luas. Namun sayang sampai saat ini masih luput dari perhatian pemerintah.

Pada saat Wali Kota Vicky Lumentut dan jajarannya sedang jalan ke dekat rumahnya beberapa bulan lalu, ia sempat mengusulkan agar veld box tersebut masuk dalam pemeliharaan pemerintah, karena jika dibiarkan hal tersebut sangat disayangkan. "Semoga saja hal tersebut segera diwujudkan," ungkapnya.

Kondisi lainnya yang memprihatinkan berdasarkan penelusuran Tribun Manado adalah Batu Irana yang merupakan peninggalan Suku Bantik, terletak di tepi Pantai Malalayang di seberang masuk terminal. Di batu tersebut terdapat sepasang telapak kaki manusia zaman dahulu yang penuh dengan nilai historis yang tinggi.

Namun saat ini situs tersebut tidak ada papan nama yang menunjukkan beradaan tempat tersebut. Selain itu di sekitarnya dipenuhi sampah plastik. Saat ini area tersebut hanya dijadikan tempat bermain anak-anak.(*)


 

Situs Veldbox di Kota Manado oleh Pelaku dan Pengamat Sejarah oleh Ben Wowor

oleh: Ben Wowor (90)
Pelaku dan Pengamat Sejarah


Ben Wowor Pelaku dan Pengamat Sejarah Sulut
SEPANJANG pengetahuan dan pengalaman penulis, veldbox dan bunker berada di Manado sejak era Perang Dunia II. Veldbox dibangun untuk menangkis serangan pendaratan Kaigun, angkatan perang Jepang yang hendak masuk ke Kota Manado.

Sejumlah veldbox dibangun di Singkil, Paal II, Banjer dan Sario pada tahun 1940. Ikhwalnya, Negeri Belanda di telah diduduki Jerman dengan angkatan perang modern-nya dalam waktu singkat. Indonesia, yang waktu itu dikenal luas dengan Hindia Belanda yang turut serta dalam barisan Tentara Sekutu melawan Jepang membangun puluhan veldbox terbuat dari beton yang rata-rata berdiameter 2 meter.
Ternyata, bangunan ini kemudian sama sekali tak berguna karena pasukan pendaratan Jepang (Kaigun) menghindari veldbox-veldbox itu.

Strategi Kaigun jitu, mendarat ke pesisir Sulawesi Utara pada 10 Januari malam hari. Mereka masuk lewat Pantai Wori, Malalayang yang tak ada veldbox-nya.

Tentara dan milisi kita (Indonesia) dan sekutu dilanda kepanikan hebat. Mereka melarikan diri mengungsi ke luar Manado dengan cara menanggalkan pakaian militernya sebagai upaya jangan sampai 'dihabisi' Kaigun.

Berita yang saya (penulis) rangkum dari mereka, "Seorang milisi, yaitu pemilik sekolah bermarga Tungka dibunuh tentara Jepang dengan bayonet. Persoalannya sepele. Ia tak segera menjawab  waktu ia diteriaki: Indonesia-kah? Belanda-kah?"

Bagi saya, veldbox yang dibangun tentara Hindia-Belanda tidak punya nilai sejarah. Apalagi tak ada tentara (Belanda) dan milisi kita (stadwatch) yang mau mati konyol  dalam kotak atau lingkaran beton tersebut. Di Minahasa, semua anggota milisi Vernielings Corps (VC)--regu pemusnah-- dihukum mati dengan cara dipancung kepalanya. Pangkalnya, kepala VC telah memerintahkan pembakaran gudang-gudang beras, minyak serta menghancurkan jembatan-jembatan antara ruas Sawangan-Airmadidi (Minut), Rumoong- Lansot (Minsel), Kairagi (Manado), dan Ranoyapo (Amurang, Minsel).

Bunker, tempat hunian dalam tanah atau bisa disebut juga gua di bawah bukit atau gunung. Hunian ini dibangun Jepang pada masa penderitaan mereka kalah di Perang Pasifik (1944). Bunker lebih berfungsi  sebagai tempat perlindungan dalam tanah dari serangan udara musuh (Tentara Sekutu). Rakyat Kota Manado yang tidak boleh menyingkir juga membuat lubang perlindungan yang ternyata dengan mudah dihancurkan oleh pemboman Sekutu. Akibatnya, rakyat Kota Manado banyak jadi korban dalam Perang Pasifik itu.
Penulis pernah berkantor di sebuah bunker yang letaknya di bawah Gunung Komo, sekarang di belakang Swissbel Hotel Manado. Bunker ini dibangun Pemerintah Jepang untuk jadi markas, tempat penyingkiran  pasca hancurnya Kantor Residen Jepang akibat pemboman Sekutu pada September 1944.  Penulis waktu itu bertugas sebagai pegawai Bagian Kehakiman urusan penterjemahan.

Bunker yang berfungsi sebagai kantor Pemerintah Jepang dalam pengungsian bentuknya sangat luas, berventilasi dan diterangi lampu listrik. Banguna ini berdinding papan tebal dengan lantai permadani. Interiornya dominan warna merah.

Tetapi sekutu melalui intelejennya (spion, mata-mata) mengetahui lokasi ini dan melepaskan bom berukuran berat di atas Gunung Komo. Saat itu kami terlempar ke atas ke bawah, karena tekanan vertikal dari voltreffer bom tersebut. Berbeda dengan goncangan horizontal seperti gempa bumi.
Bunker ini, jika masih ada, pantas dijadikan benda purbakala karena nilai sejarahnya, pernah dijadikan kantor Minscibu Sulawesi Utara dalam penyingkiran (Oktober 1944).

Pada November 1944, Kantor Minscibu pindah ke Kampung Wulauan Tondano. Kepala Pemerintah Jepang dijabat Laksamana K Hamanaka yang bermarkas di Bunker Tonsea Lama. Bunker ini berada di dalam gua bawah gunung. Jika masih terpelihara baik sepantasnya dijadikan benda purbakala yang bernilai sejarah.



Di atas semua itu, satu-satunya benda purbakala yang punya nilai 'keramat' dan menjadi simbolistik Perang Pasifik dan bernilai artistik ialah Tugu Memorial Korban Perang Dunia II yang dibangun Sekutu pada tahun 1946. Lokasinya di Lapangan Gereja Sentrum Manado.(*)

*Disadur dari berita Tribun Manado 

Ada Gua Jepang di Dalam Kota Manado

Jika saya memiliki uang, gua tersebut pasti sudah saya bangun, untuk menarik wisatawan yang datang, karena memang gua peninggalan Jepang tersebut dalamnya cukup luas dan indah.

KALIMAT itulah yang diucapkan Maxi Roring (53) warga Singkil I Lingkungan V yang di halaman belakangnya terdapat gua bersejarah peninggalan Jepang. Ia menceritakan gua tersebut telah ada sejak ia lahir, dan sewaktu kecil digunakannya sebagai tempat bermain. "Menurut penuturan dari orang tua saya, gua tersebut dulunya cukup panjang, yaitu dari Wonasa bisa tembus hingga ke tepi pantai di Sindulang I. Digunakan Jepang untuk mengintai musuh, maupun sebagai tempat mengungsi oleh penduduk, ketika Jepang telah pergi," katanya saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/6/2012).
 
Sumber Air tak Pernah Kering dari dalam Situs Bersejarah Ini... Goa Jepang yang berlokasi di Kelurahan Singkil Satu, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.



Namun seiring perkembangan zaman gua tersebut telah terputus, yang tersisa kini hanya yang berada di halaman belakang rumahnya.

Ia menceritakan di dalam gua yang memiliki panjang sekitar 100 meter tersebut terdapat dua ruangan, ruangan pertama berukuran kira-kira 4x4 meter dan yang kedua berukuran 3x2 meter. Jarak antara ruangan tersebut sekitar 25 meter. di kamar kedua terdapat tempat tidur yang tersusun dua.

Akupun uji nyali masuk ke Gua Jepang di Kota Manado ini
Anak-anak Singkil menjadi guide penelusuran Goa Jepang di Manado
Gua tersebut memiliki pintu masuk dengan tinggi sekitar dua meter, sedangkan untuk lebarnya kurang-lebih 1,5 meter. Lantainya tergenang dengan air setinggi tumit orang dewasa. Ketika baru masuk, di sisi kanannya terdapat sumur dengan air yang jernih. "Di dalam memang terdapat banyak sumur yang memiliki air yang cukup jernih," katanya.

Kemudian ketika masuk 15 meter dari bibir gua, terdapat jalan yang menanjak, kemudian ruangan gua melebar, sekitar 3 meter, di tengahnya terdapat saluran air.

Gua tersebut bercabang, ke kiri terdapat pintu lagi, yang saat ini sudah ditutup warga, kemudian jika berjalan lagi ke dalam terdapat ruangan berukuran 4x4.

Kemudian jika berjalan lagi kembali gua tersebut bercabang. Jika ke kiri juga terdapat pintu keluar yang saat ini sudah ditututp warga, sedangkan ke kanan nantinya akan ditemui ruangan yang berukuran 2x3 meter. Tidak jauh dari ruangan tersebut terdapat pintu keluar yang juga telah ditutup oleh warga.

Yang unik dari Jepang tersebut adalah terdapat sumber mata air yang berlimpah, sampai saat ini masih digunakan oleh warga untuk keperluan memasak dan minum, karena memang airnya sangat jernih. Bahkan karena kejernihannya, bisa langsung diminum. "Pada sekitar tahun 70an Balai POM pernah menguji kandungan airnya. hasilnya air tersebut bisa dijadikan air mineral," katanya.

Saat ini dirinya masih menjaga kondisi gua agar tepat bersih, sebab keluarganya sampai saat masih menggunakan air tersebut untuk masak dan minum, melalui pipa yang disalurkan ke rumahnya. "Tetangga saya beberapa juga masih menggunakan air tersebut untuk kebutuhan rumah tangganya," tuturnya.

Meskipun musim kemarau mata air di dalam gua tersebut tidak pernah kering. Bahkan, ketika kemarau panjang hingga 8 bulan pada tahun 70an, warga Manado Utara seluruhnya mengambil air di gua tersebut. Oleh karena itu, sampai saat ini ia mengaku terus menjaganya, karena selain nilai sejarahnya, juga manfaatnya yang cukup besar bagi warga sekitar.

Beberapa tahun lalu gua tersebut pernah dikunjungi sekitar 50 orang Jepang yang berusia lanjut. Saat ditanya olehnya tujuan datang ke gua tersebut untuk napak tilas karena mereka mengaku yang membuatnya. "Dari dulu sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah," katanya.(*)

PARADE FOTO GOA JEPANG di MANADO

Pintu masuk Goa Jepang di Manado sudah tak terawat
Memanjat Goa Jepang di Manado
Jalur jalan kini menjadi jalur air di dalam Gua Jepang di Manado
Dinding salah satu ruangan kamar di Gua Jepang di Manado
Jalur jalan kini menjadi jalur air di dalam Gua Jepang di Manado


Menjelajahi Sedikit Wilayah Kabupaten Malino Sulawesi Selatan

Udara segar.. panorama pegunungan, bukit, lembah, air terjun Takapaha, perkebunan hingga deretan pohon pinus yang indah.. 

 

Oleh Yudith Rondonuwu
Foto-foto: istimewa/ byme
Pemandangan di Taman Celebes Resort Malino, Sulsel
TAK pernah terpikirkan aku akan menginjakkan kaki ke sejumlah tempat wisata di Kabupaten Malino, Sulawesi Selatan. Masih wilayah Indonesia tentunya.. Dan rupanya banyak rumah/ vila pejabat negara di sini.. Salah satunya.. adalah rumah Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie.

Perjalanan ini bermula dari undangan LSM Basic - Proyek CIDA (Canada) yang mengundang saya dalam kapasitas aktivis dan jurnalis.



Jude narziz di Air terjun Takapaha, Malino, Sulsel
Tanggal ..16 Mei 2012 dst.... Baru sembuh dari sakit.. dan rasanya hampir satu bulan di tempat tidur tertebus sudah dengan mengikuti pelatihan dua minggu di Malino .. Fasilitas lux.. Nginap di Celebes Resort Malino dengan menu-menu sehat untuk breakfast, lunch, dinner termasuk.. selalu ada coffee break yang tiba lebih awal dari jadwal ngantuk saat materi sedang disampaikan.. Hahaha..
Masa pemulihan.. rest

Rumah impian di Malino
Taman Celebes Resort Malino
 Tentu saja diselingi jalan-jalan sebagai refreshing kepada orang-orang pilihan yang ikut kegiatan ini. Berbagai tempat wisata sudah dipilihkan panitia pelaksana dan tentu saja selalu ditambahkan agenda sendiri untuk menyusuri tempat-tempat spesial berdasarkan rekomendasi karyawan di resort tempat saya menginap. Tentulah menjadi motivasi tersendiri bagi saya yang kebagian kamar dengan seorang perempuan singel bernama Marchelly Tamuntuan juga berasal dari Manado, dan sama-sama gemar menjelajahi tempat-tempat baru dan NARZIZ dengan kamera ponsel di situ.. Hahaha..

Peserta kegiatan ini dari Sulut dan Sultra.. Analisis Anggaran dan mengapa harus dilakukan di Malino??? Hemm.. salah satu tujuan jelas.. Supaya tidak ada yang lari atau bermain-main dalam pelatihan menyangkut pengawalan anggaran demi kepetingan rakyat ini.

Rakyat.. hemm.. sektor pariwisata juga mengiurkan dan bisa meningkatkan perekonomian dan secara otomatis tingkat kesejahteraan penduduk tentunya..

Berikut foto-foto perjalanan saya di beberapa daerah di Kabupaten Malino.. hehehe

TEMA: NARZIZ at MALINO

Jude di Air terjun Takapaha, Malino, Sulsel

Jude di Kebun Strawberry, Malino, Sulsel
Jude Narziz depan Malino Highlands

Jude Narziz disebelah tulisannya usai presentasi kelompok di Malino

Jembatan Harapan di Celebes Resort Malino
Kopi Susu di tempat nongkrong (warung) Hutan Pinus, Malino
Rumah Doa Umat Katolik di Malino, Sulsel
Jude Antara Manado dan Malino
Merasakan nikmatnya angkot menuju Air Terjun Takapaha di Malino
Edelweis bunga keabadian, langka tapi di Malino
Pasar buah utk ole-ole di Malino

Indahnya Pulau Kosong Lihaga di Likupang Minahasa Utara

"..Ada Spot Batu Cinta dan Pantai Cinta.."

Oleh Yudith Rondonuwu
Foto-foto: marchaudy tangel/istimewa


Pantai Lihaga dengan hamparan pasir putih seputih gula halus
Batu Cinta di Pulau Lihaga Likupang

Saya memang memilih berangkat agak siang yaitu pukul 11.00 Wita, ke Pulau Lihaga dari Kota Manado, ibukota Provinsi Sulawesi Utara. Pilihan ini karena saya tidak bisa bangun pagi akibat jadwal kerja yaitu piket malam sampai jam 2 subuh.




 
 

TAPI bukan persoalan yang besar karena ada banyak pelabuhan untuk menuju Pulau Kosong yang berlokasi di Likupang, daerah di Ujung Kabupaten Minahasa Utara (Minut) ini. Bisa melalui pelabuhan di Desa Likupang Dua, Pelabuhan di Desa Serei, Pelabuhan di Samping Eks. Hotel Paradise Resetlemen atau dari lokasi wisata Pantai Surabaya, Desa Wineru Kecamatan Likupang Timur.

Mencapai Pulau Lihaga tidak sulit karena perjalanan darat sekitar 1 jam 15 menit dari Kota Manado. Setelah perjalanan darat butuh 25-40 menit untuk perjalanan laut atau penyeberangan antarpulau dengan perahu motor.  Tentu saja tergantung mesin dan kecepatan yang ditentukan pengemudi.

Lokasi terdekat untuk penyeberangan perahu yaitu dari Pelabuhan Serei, ibukota Kecamatan Likupang Barat. Jika dengan speedboath bisa dicapai dengan 15 menit saja dari pelabuhan ini. Tapi saya memilih menyeberang dari Pelabuhan Likupang yang jaraknya lebih dekat dari Kota Manado, walaupun butuh waktu sedikit lama untuk ke Pulau Lihaga dibanding dari Serei.

Saya bersama teman-teman saya yang tak pernah lupa mengabadikan setiap moment, termasuk beruntung. "Kalau ke tempat indah begini, jangan sampai lupa bawa kamera," kata seorang teman saya yang baru pertama kali mengunjungi Pulau yang berada di Samping Pulau Gangga yang memiliki penduduk itu.

Saya memang sudah beberapa kali ke sini, terakhir tahun 2012 dalam misi bakti sosial bersih- bersih Pulau. Dan kali ini saya dan kawan-kawan merasa beruntung karena kami mendapatkan perahu motor berkapisatas 40 orang. Kami hanya 11 orang tentunya sangat leluasa untuk bergerak di dalam perahu ini. Melihat pemandangan kanan-kiri yang berupa lautan dan gugusan Pulau.

Tak terasa perjalanan itu, tiba-tiba terlihat sebuah pulau kecil agak bulat bentuknya. Pasirnya putih. Seputih gula halus. Dari pesisir pantainya terlihat biru laut yang sesungguhnya. Tidak ada karang, batu atau sampah dalam air di dekat pesisir pantai itu. Bersih dan banyak pengunjung yang mandi di situ. Putih pasir pantainya, jernih airnya dan angin sepoi-sepoi menambah keindahan pulau wisata ini.

Tak menunggu lama, saya pun mewakili kawan-kawan melapor kepada penjaga yang mengelola pulau ini. Ada retribusi masuk untuk wisatawan Rp 25 ribu per orang. Rupanya dana ini untuk biaya pembersihan pulau ini. Tak heran sudah dua tahun tidak ke sini tapi kebersihannya masih terjaga. Penjaganya juga berseragam dan mereka adalah orang lokal yaitu warga Desa Gangga.

Setelah membayar pungutan itu kami pun bebas memilih tempat untuk bersantai. Hanya ada beberapa pondok semacam rumah kecil. Ada juga 'dego-dego' yaitu tempat duduk dari kayu atau bambu yang biasanya berada di bawah pohon yang rindang. Tapi kami memilih duduk di bawah pohon dekat pantai persis di bawah pohon sembari menikmati makan siang.

Setelah itu, kami bermain sepak bola dan voli. Pasir putih yang bersih dibawah pohon rindang tempat yang sangat tepat untuk olahraga. Ada teman saya yang memilih untuk tidur di situ. Ada juga yang memilih untuk mengambil gambar dari berbagai sisi pulau ini. 


Pantai Cinta di Pulau Kosong Lihaga Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara


Batu Cinta dan Pantai Cinta
Hemm.. jelas saja pulau ini tak hanya mengandalkan pantai. Anda yang doyan kelapa muda disini bisa mendapatkan kelapa muda organik. Pohon kelapa di sini bertumbuh tanpa pupuk. Penyuka ikan bakar juga bisa mendapatkan ikan bakar segar. Tentunya bisa pesan terlebih dahulu kepada penduduk setempat via penjaga pantai yang ada di sini.

Selain itu, ada baru karang berbentuk kepala manusia yang dikenal dengan Batu Dotu (sebutan untuk nama leluhur warga setempat di daerah Minahasa). Lokasi prewedding juga berada salah satu sisi pulau ini. Lokasi prewedding itu disebut juga lokasi Batu Cinta di Pulau Lihaga. Lalu, salah satu sisi pantai yang menghadap Pulau Gangga (didepannya) dinamakan Pantai Cinta. Menurut Herry Sundah seorang turis guide Lihaga istilah-istilah di Pulau Lihaga memang penuh dengan kata-kata cinta karena banyak orang yang 'jadian' alias resmi pacaran hingga prewedding di lokasi ini. "Banyak juga pasangan muda-mudi hingga orang dewasa senang foto berdua di lokasi ini. Makanya di Pulau Lihaga terkenal dengan spot Batu Cinta dan Pantai Cinta," jelasnya.

Tak terasa sudah jam 5 sore. Kami masih asyik mandi di lokasi Pantai Cinta dan foto-foto di situ. Hasil foto terlihat sejernih pasir di situ padahal belum di edit dan belum tersentuh aplikasi kamera 360. Hahaha..Selanjutnya kami bergegas pulang yaitu melalui terminal Likupang karena kendaraan kami terparkir di situ tempatnya di depan Syahbandar, Likupang.(*)



Itu gw .. santai turun dari perahu untuk menapaki Pulau Lihaga
 Cara ke Pulau Lihaga dari Jakarta

JIKA
anda dari Jakarta, saya rasa akan sangat mudah mencapai lokasi ini karena Pulau Lihaga dekat dengan lokasi Bandara Sam Ratulangi Manado. Dari bandara yang berlokasi di perbatasan Kota Manado dan Kabupaten Minut ini, hanya butuh 1 jam untuk sampai ke Pelabuhan Likupang.

Tentunya dari bandara anda harus memilih satu penginapan di Kota Manado, sebelum ke Lihaga. Di Pulau lihaga tidak ada tempat penginapan. Jika memang niat bermalam di situ harus ada izin khusus dari pengelola pulau, sepengetahuan pemerintah setempat dan sebaiknya membawa tenda, selimut dan perlengkapan lainnya.

Pilihan terbaik menurut saya adalah menginap di hotel atau penginapan di dekat Bandara. Ada banyak hotel di sini. Mulai dari hotel melati hingga Novotel Manado yang merupakan hotel bintang empat.

Dari situ, anda tinggal mencari perahu penyeberangan untuk disewa. Tentu akan lebih baik jika sudah booking via telepon. Saat ini wisatawan tidak akan kesulitan, karena sejumlah pemilik perahu motor sewa sudah memiliki nomor ponsel, termasuk ada tour guide profesional untuk ke Lihaga. Herry Sundah salah satu guide yang sangat mengusai daerah-daerah wisata di Lihaga, Bunaken dan sekitarnya. Ia bahkan sudah punya tarif paket untuk mempermudah wisatawan.

Mulai dari paket untuk 10 orang Rp 2,5 juta. Dengan biaya tersebut anda bisa mendapatkan fasilitas antar-jemput dengan mobil ber-AC Manado-Likupang, perahu antar-jemput Likupang- Lihaga, makan siang dan sudah termasuk biaya retribusi, parkir serta jasa guiding. Tertarik? Hubungi 081340662802 Herry Sundah atau 085240076802 (penulis).(*)

Romantisme di Pulau Bangka Likupang ala Bangka Resort

Tawarkan Ketenangan
 
Deru ombak seakan tak mau berhenti membuai hamparan pasir putih yang halus itu. Demikian angin sepoi-sepoi yang seolah mengajak tidur sepanjang hari. Setiap mata pun seperti terpana pada pandangan pertama melihat keindahan dan romantisme di Murex Cottage-Bangka Resort yang berlokasi di Pulau Bangka, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. 

Oleh Yudith Rondonuwu
Foto-foto: Charles Chax
INDAH - Pantai pasir putih, air jernih dan lokasi snorkling serta diving yang kerennnn abis.. Inilah saya di Pulau Bangka, Likupang, Minahasa Utara Januari 2012

TIDAK sulit untuk mencapai Bangka Resort. Jika mengunakan kapal mesin, hanya butuh waktu sekitar 15 menit dari Pantai Surabaya atau 20-30 menit dari Pelabuhan Likupang atau sekitar 1,5 jam dari Kota Manado yaitu ibukota Provinsi Sulawesi Utara. Lokasinya di sudut kiri Pulau Bangka menghadap jejeran pantai yang ada di wilayah Likupang Timur ke arah Kota Bitung. 

Ada kapal motor khusus yang disiapkan menejemen untuk transportasi tamunya. Harganya sewa kapal dinamis sesuai jumlah wisatawan yang akan menggunakannya. Demikian untuk sewa penginapan harganya bervariasi.

Sampai tanggal 31 Maret 2012, Bangka Resort menawarkan harga perorang untuk menikmati fasilitasnya yaitu sekitar Rp 500 ribu. Itu adalah biaya penginapan dan sudah termasuk 3 kali makan yaitu  malam, pagi dan siang kalau tamu tibanya sore atau malam hari.

Demikian dikatakan pengelola Bangka Resort, Yuneike Nini Mardesa. "Harga bulan maret ini termasuk murah karena kalau mulai bulan Juni akan semakin banyak tamu dan harga kemungkinan berubah lebih mahal," katanya.

Nini menuturkan lokasi mereka lain dari pada yang lain selain konsepnya adalah memberikan suasana tenang kepada siapapun pengunjung yang datang. Memang benar karena lokasi resort ini  jauh dari pemukiman warga karena terhalang bukit yang tinggi.

"Kami menyiapkan dua family room dan delapan singel room. Semua penginapan berbentuk rumah itu menghadap ke laut. Kalau malam deru ombak pasti sangat kedengaran," ujar Nini sapaannya.

Romantisme di Pulau Bangka Likupang, Minut
Nini mengakui jika lokasi ini cocok untuk berbulan madu ataupun liburan keluarga. Ketenangan dan keindahan pemandangannya dijamin bisa membuat romantisme bersama kekasih ataupun isteri, anak dan anggota keluarga lainnya takkan terlupakan di Pulau. "Banyak pengunjung kami yang tadinya cuma rencana nginap beberapa hari tiba-tiba jadi beberapa minggu. Lokasi ini memang punya banyak daya tarik dan tentu saja cocok untuk menenangkan diri," ungkapnya.


Tertarik berlibur di Bangka Resort? Segera susun rencana berakhir pekan atau liburan di lokasi ini. Dapatkan informasi atau registrasi di Kantor PT Murex Manado Underwater Exploration, Jalan Raya Trans Sulawesi Desa Kalasey I Manado telepon 0431-838774, 0431-839013 dan Fax 0431-838775. Untuk email:info@murexdive.com dan website www.murexdive.com. Perusahaan ini juga menyediakan fasilitas scuba diving, snorkling, marine inland tour. Reservasi bisa via transfer.(dit)
Bersantai di Bangka Resort Likupang (Murex)
Bisa Lihat 5 Puncak Gunung Tertinggi di Sulut

HAMPARAN
pasir putihnya membuat semua orang senang berpose di lokasi ini. Makanya, jangan sampai lupa membawa kamera. Abadikan setiap moment di Bangka Resort ini terutama saat sunset.  Jangan lupa jika cuaca cerah saat pagi, siang ataupun sore hari, berposelah dengan latarbelakang 5 gunung tertinggi di Sulut. Sebab hanya dari lokasi wisata ini bisa tampak jelas puncak gunung Klabat, Dua sudara, Lokon, Mahawu dan Gunung Manado Tua. 

Romantisme dan keindahan di dalam penginapan tak kalah serunya. Penataan penginapan yang berbentuk rumah panggung tradisonal Sulut dalam berbagai ukuran sungguh membuat siapapun betah. Fasilitas kamar mandi shower dan toilet yang bersih serta tempat duduk disetiap depan bangunan penginapan sungguh nyaman. Demikian kursi ayunan untuk dua orang da tempat bersantai berupa jaring laba-laba yang sudah terpasang rapi membuat siapapun bisa menikmati keindahan pantai dengan saksama.

Setiap ruang tidur memiliki desain khas yaitu menggunakan kelambu warna putih. Kasur yang empuk dan bangunan kayu yang tersusun rapi pasti membuat tidur nyenyak selama liburan. Tapi, jangan sampai lupa menikmati jernih air pantai dan keindahan bawah laut di pesisir pantainya.

Ada yang suka menyelam ada banyak spot bagus di lokasi ini. Bahkan bagi yang suka snorkling pasti akan jatuh cinta dengan lokasi ini karena hanya jarak 4 meter, saat air surut, sudah ada jejeran terumbu karang sudah bisa menemukan berbagai jenis ikan dan keindahan bawah lautnya. Mau merasakan surga wisata? Coba berkunjung ke Bangka Resort di Pulau Bangka, Likupang timur.(dit)

10 Cottage di Bangka Resort:
1.Pombo
2.Talisey
3.Gangga
4.Tindila
5.Biaro
6.Siau
7.Tagulandang
8.Cempaka1(baru)
9.Cempaka2(baru)
10.Cempaka3(baru)
11. Restoran
Aku sanget menikmati pasir putih di Pulau Bangka persis di depan Bangka Resort (Murex) dan hanya dalam jarak 3 meter aku bisa menemukan spot snorkling yang indah dengan ikan-ikan kecil warna-warni
Nyamannya.. Teras depan salah satu cottage di Bangka Resort

Resto di Bangka Resort Likupang
Para Karyawan Bangka Resort yang baik hati dan tidak sombong

Wisata Kuliner Narziz di RM Pagoda Jalan Raya Tetey-Warukapas - Sulut

Oleh Yudith Rondonuwu
Foto-foto: Rizky Adriansyah


KOLAM ikan menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah tempat wisata. Apalagi jika kolam ikan ini bisa memberikan kepuasan bagi para pemancing mania untuk menyalurkan hobinya. Bukan itu saja, kolam yang ditata apik tentu saja menjadi tempat yang sempurna untuk sesi pemotretan yang lagi marak bagi warga Sulawesi Utara yaitu Kota Manado dan sekitarnya.

Itulah yang disajikan lokasi wisata di kawasan Rumah Makan (RM) Pagoda yang berlokasi di jalan raya Tetey-Warukapas Tatelu, Kabupaten Minahasa Utara. Ada kolam ikan, tempat parkir yang luas, rumah makan dengan menu-menu spesial dan pepohonan hijau yang memberi kesan alamiah.

Diantara semua pemandangan sepertinya ada , sejumlah pondok yang berjejer rapi di atas kolam menjadi favorit para pengujung. Tentu saja, di pondok ini para pengunjung bisa berekspresi bebas untuk duduk santai menikmati pemandangan di situ ataupun foto narziz bersama keluarga, rekan kerja ataupun kekasih yang datang ke lokasi ini.

Maurits Pangemanan seorang pengunjung asal Kota Bitung menuturkan rasa nyamannya saat berkunjung ke tempat ini. "Rasanya seperti berbaur dengan alam. Senang bisa ke lokasi ini karena pemandangannya bagus dan sangat menunjang selara makan," ungkap pengusaha muda ini saat dimintai tanggapan.

Menurut Maurits lokasi yang paling favorit baginya adalah pondok terapung yaitu pondok yang berlokasi di atas kolam. "Unik dan kesannya sedang makan di atas perahu..hahahaha," celotehnya.

Senada diungkapkan kekasihnya Yatti Sembung yang datang bersamanya ke RM Pagoda. "Rasanya spesial bisa menikmati pemandangan di sini. Nyaman dan membuat selera makan bertambah," ujar wanita berparas cantik ini.

Petrus Poluan alias Hok Naga owner RM Pagoda menuturkan lokasi ini memang didesain bukan hanya untuk tempat makan tapi juga untuk tempat berwisata. Harapannya lokasi ini bisa melengkapi tempat-tempat wisata yang ada di Sulut khususnya di wilayah Minahasa Utara. "Namanya tempat makan selain menunya harus enak, tempatnya harus nyaman. Itulah mengapa kami selalu merawat kolam dan semua fasilitas yang ada di sini," ungkapnya.

Menurut Hok Naga pihaknya belum akan terus mengembangkan kawasan ini menjadi tempat berwisata yang komplit. "Kita masih mengatur paket mancingnya. Mudah-mudahan sudah ada tarifnya karena rencananya kita akan bukan fasilitas mancing dan yang dapat ikan bisa langsung dibakar dan menikmatinya di lokasi ini," katanya.

Tertarik berkunjung ke sini? Atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut? Hubungi telepon 0811435300.(dit)

Lokasi Arisan atau Perayaan HUT

HOK
naga owner RM Pagoda memperkenalkan beberapa fasilitas lain di lokasi ini kepada Tim Edisi Minggu Tribun Manado. Selain taman, kolam ikan, pondak di atas kolam ada juga satu gedung dengan kapasitas lebih dari 100 orang di tempat ini. "Ada tempat makan di bagian tengah untuk menampung banyak orang dan bisa digunakan untuk acara arisan, perayaan hari ulang tahun (HUT) karena tempat ini bisa menampung lebih kurang 400-an orang," ungkap Owner RM Pagoda Hok Naga.
Lokasi ini juga bisa dijadikan arena gathering bagi perusahaan yang ingin melaksanakan acara keakraban dan kekeluargaan. Ada tempat parkir yang luas di bagian samping dan belakang.
Menurut Hok Naga tempat parkir sengaja ditempatkan di bagian dalam rumah makan agar pelanggannya merasa nyaman.
Adapun menu makanan yang ditawarkan restoran di lokasi ini ada bermacam-macam. Menu utama adalah ikan tawar sejenis mujair dan ikan emas yang bisa dimasak goreng, bakar, woku atau dengan bumbu lainnya.(dit)

Manado Tateli Beach Resort (eks.Sedona)

Berenang Sambil Menikmati Keindahan Alam

Oleh Yudith Rondonuwu
Foto-foto: Marchaudy Tangel


HAMPARAN pasir putih berada di ujung lokasi pariwisata yang satu ini. Ada semacam pantai buatan di sini. Namanya kawasaan Lagoon. Kawasan ini digunakan untuk mereka yang menginginkan fasilitas banana boot, snorkling, mandi di suasana pantai yang nyaman dan tak takut terseret air laut.


Itulah satu dari berbagai fasilitas yang ada di Manado Tateli Beach Resort (eks Sedona). Sebuah tempat pariwisata berkonsep resort dengan bangunan mirip hotel.

Fasilitas lain yang adai disini adalah kolam renang. Sedikit berbeda dengan kolam renang yang ada di tempat lain, di sini kolam renang menghadap pantai pasir putih tapi dibelakang dan sampingnya ada garden alias taman hijau.


Di taman ini biasanya digelar standing party termasuk perayaan ulang tahun, pesta perkawinan (wedding party) atau acara syukuran keluarga lainnya.

Beatrix Asisten Director of Sales Marketing Manado Tateli Beach Resort menuturkan fasilitas kolam renang selain untuk tamu yang menginap juga dibuka untuk umum. Harga promo saat ini adalah Rp 150 Ribu per orang. Harga tersebut sudah termasuk lunch dan mandi sepuasnya.

Dikatakannya kolam renang yang ada di lokasi wisata ini terdiri dari beberapa bagian. Ada yang dangkal dan dalam. Mereka juga menyiapkan lokasi shower di dekat kolam renang. Demikian tempat ganti baju pun ada di samping lokasi kolam renang.

Fasilitas lain adalah snorkling dan diving. Bekerjasama dengan Minahasa Divers (MD), di lokasi ada tersedia jasa instruktur yang terlatih dan berlisensi. "Lokasi diving bisa di Bunaken atau sesuai pilihan konsumen. Ada spot-spot yang akan ditawarkan dan tinggal pilih untuk diantarkan instruktur ke lokasi itu," ujar Beatrix.

Dikatakannya, Manado Tateli Beach Resort banyak dikunjungi para turis mancanegara yang hobi diving. "Tamu kita banyak dari luar negeri untuk diving. Memang tempat ini cocok untuk mereka yang ingin menenangkan diri atau liburan bersama keluarga, orang-orang tercinta untuk mencari inspirasi baru atau refreshing," katanya.
Lokasi foto
Buat Anda yang hobi hunting foto, tentu saja lokasi ini sangat tepat. Untuk prewedding atau foto-foto dengan latarbelakang panorama pantai atau taman disinilah tempatnya. Tertarik? Like it.(dit)


Ada Kopi'O Resto dan Fitness Room


BAGI yang menginap di Manado Tateli Beach Resort bisa mengunakan alat-alat di fitness room sepuasnya. Alat-alat yang ada bermacam-macam mulai dari yang ringan hingga alat-alat berat untuk melatih otot.

Selain itu, ada Kopi'O Resto yaitu restoran yang berada di tengah-tengah lokasi resort ini. Menu dan harga-harga di resto ini sangat bersaing. Anda yang ingin makan siang atau bersantai sambil ngopi-ngopi atau cicip gorengan, bisa ke resto ini. Tidak perlu menginap karena resto ini terbuka untuk umum.(dit)  

PETUNJUK 
Alamat : Jalan Raya Tanawangko, Desa Tateli, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. (Berbatasan dengan Kota Manado).
Telp. 0431825888
Email: manadotatelibeachresort.info@gmail.com.



Villa Dahlia Resort di Kalasey - Manado - Sulawesi Utara

Keindahan dari Kolam Renang dan Jembatan Sunset 

Oleh Yudith Rondonuwu
Foto-foto: Rizky Adriansyah
 


INDAH. Satu kata yang pantas disematkan bagi Villa Dahlia Resort di Kalasey, Minahasa. Lokasi resort yang menghadap laut Manado ini menyajikan panorama indah ke arah laut maupun ke daerah pegunungan Tomohon dan sekitarnya.

Resort milik Meity Inkiriwang ini memang ditata apik sesuai kebutuhan para pengunjung. Ada 14 room yang terdiri dari 6 room dengan view garden (taman) dan 8 room view pool (kolam renang). Sampai saat ini masih dalam penambahan di bagian belakang resort untuk melengkapi pengunjung yang semakin berminat untuk bersantai di tempat wisata ini.

Tempat bersantai, tempat wisata dan tempat untuk menenangkan diri. Selain itu, management Villa Dahlia Resort juga menyediakan fasilitas diving dan snorkling. Bagi mereka yang tidak punya banyak waktu untuk snorkling Villa Dahlia Resort menawarkan kemudahan. Ada spot diving tepat di bawah jembatan yang dibangun khusus untuk menyajikan keindahan sunset.

Jembatan ini dibangun khusus untuk pengunjung yang ingin melihat lagsung keindahan sunset di ujung laut Manado. Di bawah jembatan adalah lokasi boat (perahu) dan ada spot snorkling.

Di sini juga ada fasilitas tempat jual souvenir, kolam renang dan restoran terbuka untuk umum. Restoran yang bernama Alamanda Resto ini menghadirkan aneka menu spesial seperti nasi goreng dahlia, pisang goroho goreng, aneka juice. Kualitas rasa dan harga menunya seimbang dan tentu saja dipatok dengan harga bersaing.

Sementara itu, untuk kolam renang hanya perlu membayar Rp 50 per orang sudah bisa berenang sepuasnya di dua kolam renang yang belum lama di bangun sebagai tambahan fasilitas di resort ini. Kolam renang di sini menyajikan kenyamanan dan tepat bagi mereka yang suka olahraga renang. Ada dua kolam yang satu air tawar dan yang satunya air asin. Yang air tawar tepat berada di depan resto dan air asin ada di

Kolam renang air asin menjadi pilihan sendiri bagi turis asing yang berkunjung ke resort ini. Tertarik menikmati keindahan di Villa Dahlia Resort? Atau ingin merasakan nikmatnya mandi di kolam air asin? Silahkan berkunjung ke resort ini. Bagi mereka yang ingin menginap cukup membayar Rp 750 ribu untuk satu malam sudah termasuk sarapan bagi dua orang.(dit)













Lokasi Prewedding dan Wedding

VILLA
Dahlia Resort bukan hanya pas bagi mereka yang menginginkan ketenangan. Lokasi lahan yang melebar di bagian belakang membuat tempat ini cocok untuk gelaran acara gathering perusahaan/organisasi, birthday party, prewedding ataupun wedding.
"Wedding cocok sekali di area pool karena di depan pool juga ada garden. Kalau sudah didekorasi pasti akan menjadi lokasi pernikahan yang takkan terlupakan," kata  Selvia Pinedendi Marketing Operational Villa Dahlia Resort.
Dikatakannya ada beberapa calon pengantin yang mengambil lokasi mereka untuk sesi pemotretan prewedding. "Ada yang pilih kolam renang, jembatan dan garden untuk prewedding," ujarnya.(dit)

PETUNJUK
Nama tempat wisata: Villa Dahlia Resort
Fasilitas: Cottage room, kolam renang, restoran, lokasi gathering perusahaan/organisasi, birthday party, prewedding, wedding, etc
Alamat: Jalan Raya Tanawangko, Desa Kalasey (Perbatasan Manado-Minahasa), Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara
Nomor Telpon: 0431831717