Sabtu, 19 April 2014

Indahnya Pulau Kosong Lihaga di Likupang Minahasa Utara

"..Ada Spot Batu Cinta dan Pantai Cinta.."

Oleh Yudith Rondonuwu
Foto-foto: marchaudy tangel/istimewa


Pantai Lihaga dengan hamparan pasir putih seputih gula halus
Batu Cinta di Pulau Lihaga Likupang

Saya memang memilih berangkat agak siang yaitu pukul 11.00 Wita, ke Pulau Lihaga dari Kota Manado, ibukota Provinsi Sulawesi Utara. Pilihan ini karena saya tidak bisa bangun pagi akibat jadwal kerja yaitu piket malam sampai jam 2 subuh.




 
 

TAPI bukan persoalan yang besar karena ada banyak pelabuhan untuk menuju Pulau Kosong yang berlokasi di Likupang, daerah di Ujung Kabupaten Minahasa Utara (Minut) ini. Bisa melalui pelabuhan di Desa Likupang Dua, Pelabuhan di Desa Serei, Pelabuhan di Samping Eks. Hotel Paradise Resetlemen atau dari lokasi wisata Pantai Surabaya, Desa Wineru Kecamatan Likupang Timur.

Mencapai Pulau Lihaga tidak sulit karena perjalanan darat sekitar 1 jam 15 menit dari Kota Manado. Setelah perjalanan darat butuh 25-40 menit untuk perjalanan laut atau penyeberangan antarpulau dengan perahu motor.  Tentu saja tergantung mesin dan kecepatan yang ditentukan pengemudi.

Lokasi terdekat untuk penyeberangan perahu yaitu dari Pelabuhan Serei, ibukota Kecamatan Likupang Barat. Jika dengan speedboath bisa dicapai dengan 15 menit saja dari pelabuhan ini. Tapi saya memilih menyeberang dari Pelabuhan Likupang yang jaraknya lebih dekat dari Kota Manado, walaupun butuh waktu sedikit lama untuk ke Pulau Lihaga dibanding dari Serei.

Saya bersama teman-teman saya yang tak pernah lupa mengabadikan setiap moment, termasuk beruntung. "Kalau ke tempat indah begini, jangan sampai lupa bawa kamera," kata seorang teman saya yang baru pertama kali mengunjungi Pulau yang berada di Samping Pulau Gangga yang memiliki penduduk itu.

Saya memang sudah beberapa kali ke sini, terakhir tahun 2012 dalam misi bakti sosial bersih- bersih Pulau. Dan kali ini saya dan kawan-kawan merasa beruntung karena kami mendapatkan perahu motor berkapisatas 40 orang. Kami hanya 11 orang tentunya sangat leluasa untuk bergerak di dalam perahu ini. Melihat pemandangan kanan-kiri yang berupa lautan dan gugusan Pulau.

Tak terasa perjalanan itu, tiba-tiba terlihat sebuah pulau kecil agak bulat bentuknya. Pasirnya putih. Seputih gula halus. Dari pesisir pantainya terlihat biru laut yang sesungguhnya. Tidak ada karang, batu atau sampah dalam air di dekat pesisir pantai itu. Bersih dan banyak pengunjung yang mandi di situ. Putih pasir pantainya, jernih airnya dan angin sepoi-sepoi menambah keindahan pulau wisata ini.

Tak menunggu lama, saya pun mewakili kawan-kawan melapor kepada penjaga yang mengelola pulau ini. Ada retribusi masuk untuk wisatawan Rp 25 ribu per orang. Rupanya dana ini untuk biaya pembersihan pulau ini. Tak heran sudah dua tahun tidak ke sini tapi kebersihannya masih terjaga. Penjaganya juga berseragam dan mereka adalah orang lokal yaitu warga Desa Gangga.

Setelah membayar pungutan itu kami pun bebas memilih tempat untuk bersantai. Hanya ada beberapa pondok semacam rumah kecil. Ada juga 'dego-dego' yaitu tempat duduk dari kayu atau bambu yang biasanya berada di bawah pohon yang rindang. Tapi kami memilih duduk di bawah pohon dekat pantai persis di bawah pohon sembari menikmati makan siang.

Setelah itu, kami bermain sepak bola dan voli. Pasir putih yang bersih dibawah pohon rindang tempat yang sangat tepat untuk olahraga. Ada teman saya yang memilih untuk tidur di situ. Ada juga yang memilih untuk mengambil gambar dari berbagai sisi pulau ini. 


Pantai Cinta di Pulau Kosong Lihaga Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara


Batu Cinta dan Pantai Cinta
Hemm.. jelas saja pulau ini tak hanya mengandalkan pantai. Anda yang doyan kelapa muda disini bisa mendapatkan kelapa muda organik. Pohon kelapa di sini bertumbuh tanpa pupuk. Penyuka ikan bakar juga bisa mendapatkan ikan bakar segar. Tentunya bisa pesan terlebih dahulu kepada penduduk setempat via penjaga pantai yang ada di sini.

Selain itu, ada baru karang berbentuk kepala manusia yang dikenal dengan Batu Dotu (sebutan untuk nama leluhur warga setempat di daerah Minahasa). Lokasi prewedding juga berada salah satu sisi pulau ini. Lokasi prewedding itu disebut juga lokasi Batu Cinta di Pulau Lihaga. Lalu, salah satu sisi pantai yang menghadap Pulau Gangga (didepannya) dinamakan Pantai Cinta. Menurut Herry Sundah seorang turis guide Lihaga istilah-istilah di Pulau Lihaga memang penuh dengan kata-kata cinta karena banyak orang yang 'jadian' alias resmi pacaran hingga prewedding di lokasi ini. "Banyak juga pasangan muda-mudi hingga orang dewasa senang foto berdua di lokasi ini. Makanya di Pulau Lihaga terkenal dengan spot Batu Cinta dan Pantai Cinta," jelasnya.

Tak terasa sudah jam 5 sore. Kami masih asyik mandi di lokasi Pantai Cinta dan foto-foto di situ. Hasil foto terlihat sejernih pasir di situ padahal belum di edit dan belum tersentuh aplikasi kamera 360. Hahaha..Selanjutnya kami bergegas pulang yaitu melalui terminal Likupang karena kendaraan kami terparkir di situ tempatnya di depan Syahbandar, Likupang.(*)



Itu gw .. santai turun dari perahu untuk menapaki Pulau Lihaga
 Cara ke Pulau Lihaga dari Jakarta

JIKA
anda dari Jakarta, saya rasa akan sangat mudah mencapai lokasi ini karena Pulau Lihaga dekat dengan lokasi Bandara Sam Ratulangi Manado. Dari bandara yang berlokasi di perbatasan Kota Manado dan Kabupaten Minut ini, hanya butuh 1 jam untuk sampai ke Pelabuhan Likupang.

Tentunya dari bandara anda harus memilih satu penginapan di Kota Manado, sebelum ke Lihaga. Di Pulau lihaga tidak ada tempat penginapan. Jika memang niat bermalam di situ harus ada izin khusus dari pengelola pulau, sepengetahuan pemerintah setempat dan sebaiknya membawa tenda, selimut dan perlengkapan lainnya.

Pilihan terbaik menurut saya adalah menginap di hotel atau penginapan di dekat Bandara. Ada banyak hotel di sini. Mulai dari hotel melati hingga Novotel Manado yang merupakan hotel bintang empat.

Dari situ, anda tinggal mencari perahu penyeberangan untuk disewa. Tentu akan lebih baik jika sudah booking via telepon. Saat ini wisatawan tidak akan kesulitan, karena sejumlah pemilik perahu motor sewa sudah memiliki nomor ponsel, termasuk ada tour guide profesional untuk ke Lihaga. Herry Sundah salah satu guide yang sangat mengusai daerah-daerah wisata di Lihaga, Bunaken dan sekitarnya. Ia bahkan sudah punya tarif paket untuk mempermudah wisatawan.

Mulai dari paket untuk 10 orang Rp 2,5 juta. Dengan biaya tersebut anda bisa mendapatkan fasilitas antar-jemput dengan mobil ber-AC Manado-Likupang, perahu antar-jemput Likupang- Lihaga, makan siang dan sudah termasuk biaya retribusi, parkir serta jasa guiding. Tertarik? Hubungi 081340662802 Herry Sundah atau 085240076802 (penulis).(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar