Sabtu, 16 Agustus 2014

Selingkuhkah?



Es Cream Sundae

“Aku sudah dekat rumahmu. Kita cuci mobil sambil makan di tempat biasa, yah sayang.”  


Belum sempat ku jawab. Suara dari balik telepon menghilang.  Sudah setahun hubungan kami dan kekasihku itu memang sudah tidak suka berbasa-basi di telepon.  


Lima menit kemudian dia tiba depan rumah. Masih jam 10 pagi.


“Masih ngantuk sayang?”


“Iya. Tidur subuh. Biasa kerjaan.”


Dia memelukku dari belakang. Sisir yang kupegang  tersingkirkan. Ingin menikmati belainnya.


Akupun berusaha meraih telapak tangannya. Terasa dingin.


“Sundae?”


“Iya sayang. Kesukaanmu coklat vanilla.”


Aku tersenyum. Walau ada aroma parfum berbeda. Dahiku berkerut. Tak mau curiga. Pikiran negatif akan menghancurkan konsentrasiku untuk menyelesaikan proyek 100 juta bersama dua rekanku. Deadlinenya hari ini.


“Ku suapin yah, sayang.”


Aku hanya diam.


“Sundae pagi-pagi.. Kamu banget yah sayang.”


Dia tertawa.


Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Wajahnya tampak pucat.


“Dari klien. Aku tunggu di mobil, yah.”


Aku bergegas. Butuh satu menit karena harus mengambil laptop.


“Klien baru?”


“Iya sayang”


“Oh. Perempuan yah?”


“Jangan mulai lagi deh sayang.”


“Iya. Kalau pucat begitu mukamu pasti perempuan.”


“Hahaha.. Udah deh sayang abisin aja tuh es cream ntar cair.”


Aku diam, berusaha mencari waktu yang tepat untuk bertanya. Apa benar dia yang baru cek out dari Hotel Sintesa Peninsula jam 6 tadi? Selingkuh? Hemmmm.