Selasa, 25 September 2012

KISAH 1 : Sukses Jadi Gigolo Dibodohi Isteri yang Berlatarbelakang Pembantu

BERBAGAI KISAH ANEH, UNIK DAN PATUT JADI BAHAN PERENUNGAN..
(Tak ada salahnya belajar dari kisah hidup orang lain untuk menjadi pelajaran, pengalam dan PETUJUK ATAUPUN TANDA AWAS).....

KISAH 1 : Sukses Jadi Gigolo Dibodohi Isteri yang Berlatarbelakang Pembantu

SEORANG laki-laki muda berbadan kekar dan tampan. Ia punya belasan saudara kandung hanya saja hidup pada tahun 1980-an di sebuah daerah yang masih terpencil di Sulawesi Utara tidaklah muda. Iapun memilih untuk mengadu nasib di ibukota negara Indonesia yaitu Jakarta.

Sebut saja namanya Yohan. Kehidupannya selama berpuluh-puluh tahun tidaklah mudah. Sekarang ia hidup berkecukupan namun ada masalah lain yang muncul dalam hidupnya. Berikut kisah singkatnya berdasarkan cerita seorang kenalannya... Semoga bisa diambil hikmahnya... :)

BERMULA dari berkenalan dengan keluarga-keluarga pejabat di Jakarta. Yohan yang tadinya hidup biasa-biasa pun mau tidak mau harus menyesuaikan diri. Kesempatan untuk bergaul dengan pejabat, artis dan masyarakat dari kalangan atas itu karena pamannya yang sukses dalam jabatannya sebagai aparat di negara ini.

Pamannya hidup berkecukupan dan merupakan orang terpandang pada masa itu yaitu tahun 1980-an. Yohan sebenarnya saat itu hanyalah pemuda yang ingin hidupnya menjadi lebih baik. "Menjadi orang kaya." Itulah yang ada dibenaknya--sama seperti para parantau lainnya--saat menginjakkan kaki di Jakarta.

Jika banyak orang bilang "Mereka yang beruntung bisa menjadi kaya raya bahkan kaya mendadak di Jakarta. Ini bukan sebuah cerita, ini memang terjadi pada beberapa orang termasuk pada Yohan. Sebagian menyebut Yohan orang yang beruntung tapi sebagian melihatnya telah termakan umpan "iblis" yang hanya menjerumuskan jiwanya agar melangkah pasti melangkah ke neraka." 

Tentu saja, menjadi kaya mendadak sebenarnya adalah sesuatu yang alamiah bagi seorang pekerja keras yang bekerja di perusahaan besar, lalu mendapat promosi jabatan yang bagus. Tapi.. tidak bagi Yohan yang hanyalah seorang laki-laki yang hanya lulus dari Sekolah Dasar (SD) dari daerah terpencil.

Yohan menjadi kaya karena dekat dengan beberapa isteri pejabat dan sejumlah wanita karier. Pastinya ada rasa tidak nyaman tapi akhirnya Yohan sukses menjadi "selingkuhan" seorang perempuan yang merupakan isteri seorang Jenderal yang sibuk di Jakarta. Ia bertabur uang. Seluruh biaya hidup bahkan uang jajannya melimpah karena "digaji" khusus sebagai seorang selingkuhan atau sekarang ini keren disebut "gigolo." GIGOLO adalah laki-laki yang bisa dibeli untuk dipakai berhubangan seks. 

(Bermula dari curhat di sms/telp, teman makan, teman nongkrong dan selalu berakhir di ranjang. Itulah bibit yang secara tidak sadar menjadi pemicu 'kehancuran hubungan antara sepasangan suami-isteri, atau mereka yang berperpacaran' di zaman kejam ini).

Bukan rahasia umum ketika suami sibuk dengan pekerjaan/kariernya maka isterinya akan 'selingkuh.' Perempuan membutuhkan belaian pria setiap saat tapi terkadang pria dengan keegoisannya melupakan hal itu.. Ketika ia sibuk ia akan melupakan tugasnya menafkai isteri secara biologis. Ketika ia "butuh," maka isterinya akan selalu ada.. Ia lupa perempuan punya perasaan dan kebutuhan yang seharusnya lebih diperhatikan ketika dua insan menjadi satu.
 
Bagi Yohan pilu para isteri yang tidak diperhatikan suami adalah derita yang harus dilawan. Ia pun berpikir ketika bisa"menghibur" para isteri-isteri kesepian ini maka Ia menjadi seorang pahlawan. Daripada mereka meracun suaminya atau bunuh diri? Hal ini menjadi semacam "teori pembenaran" bagi para Gigolo termasuk bagi Yohan.

Manusia berubah. Demikian para isteri yang selingkuh dalam prosesnya akan berhadapan pada 4 pilihan nantinya yaitu:
1. Bunuh diri atau mati perlahan-lahan (stress) karena kegalauan 
2. Meninggalkan suaminya dan hidup sendiri
3. Cerai dari suaminya lalu menikah dengan orang lain mungkin "gigolonya" atau pria lain  dan
4. Menyadari artinya "cinta sejati" bisa memunculkan pengertian dan mempertahankan komitmen pernikahan lalu kembali menjadi setia dalam rumah tangga yang bahagia bersama suami dan keluarganya. (Aku menyebutnya kesempatan kedua yang seharusnya dan sempurna menuju surga).

Kembali ke cerita Yohan...
Terlepas dari isteri Jendral karena sejumlah alasan Yohan terus melancarkan aksinya. Tidak perlu mengoda rupanya sudah ada "jaringan" bahwa gigolo bisa pinjam-pakai. 

Lepas dari isteri Jendral, Yohan "dipakai" seorang pengusaha wanita. Ia berlimpah uang dan tentu saja Yohan makin ketagihan mendapatkan "uang" untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan cara "menjual diri."

Yohan cepat bosan. Diatas langit selalu ada langit, dan Yohan menemukan "mangsa lain." Masuk dalam jaringan gigolo secara tidak langsung maupun secara langsung AKAN membuat seorang pria yang memang pantas secara fisik untuk disukai, makin terkenal dan makin banyak fans.

Mangsa tinggal dipilih. Ada isteri yang mencari pelarian namun ada juga yang benar-benar ingin mencari pria yang lain. Johan terjebak dalam lingkaran ini, karena kebutuhan hidup dan citranya dikalangan perempuan-perempuan maniak seks.

Yah perempuan maniak seks sebab mereka sudah punya segalanya karena kesibukkannya dalam bekerja tapi kebutuhan seks yang muncul tiba-tiba tak bisa terbendung. Apalagi yang bekerja demi uang bukan demi Tuhan sang Penciptanya.

Kebutuhan seks yang datang kepada para wanita sibuk (biasanya mereka yang singel) atau wanita kesepian (karena suaminya sibuk) muncul sesekali karena pergaulan, karena pembicaraan tentang seks yang muncul tiba-tiba di salon, karena tayangan televisi, karena tidak sengaja mengakses gambar/ video porno di internet, karena membaca artikel tentang gaya-gaya bercumbu atau karena mimpinya.

Lantas? Inilah mengapa gigolo ada karena kebutuhan perempuan yang datang tiba-tiba itu. Karena kebutuhan akan perhatian, akan pengakuan dan hasrat biologisnya. 

Yohan pun akhirnya bergonta-ganti pasangan. Bahkan ada beberapa perempuan yang mengejarnya hanya karena mereka sudah cocok entah secara emosi dari sandiwara Yohan saat memberikan perhatian kepada mereka atau cocok diatas ranjang. Yohan kadang harus bersembunyi dalam kamar, pura-pura tidak ada di rumah dan membuat orang yang tinggal serumah dengannya harus belajar berbohong.

Kepuasan tidak pernah bisa dirumuskan ujung-pangkalnya karena batas kepuasan ditentukan pola pikir manusia itu sendiri. Satu yang pasti kepuasan yang tak terkontrol seringkali menjadi penyebab utama sehingga manusia jatuh dalam didosa...

LUAR BIASA... Johan akhirnya berpikir untuk berubah. Perubahan itu bukan (belum) menjadi sebuah bentuk pertobatan. Pikiran untuk hidup normal itu muncul pada tahun 1990-an... Tapi selalu gagal. Kebutuhan hidup di Jakarta membuatnya harus "jual diri"bahkan jual agama lagi kepada beberapa wanita. (malah sekarang ada yang jual diri kepada wanita dan pria)


Usia Yohan sudah 40-an saat berpikir untuk memanfaatkan para wanitanya dalam mendapatkan proyek atau mendapatkan uang untuk dijadikan modal usaha. Ia masih tampan tapi tentu saja Ia sadar tenaganya akan menyusut dan tidak sekuat sewaktu usia nya masih dibawah 30 tahun. 

Merasa mapan dengan pendapatannya itu.. Yohan pun berpikir untuk membina keluarga harmonis seperti ajaran agamanya bahwa keluarga bahagia adalah kumpulan suami dan isteri yang saling mencintai dan menerima kelebihan kekurangan tanpa pihak ketiga. Ia ingin punya anak dan hidup bahagia selamanya.

Banyak hal yang Ia pertimbangkan dan tentu saja IA TIDAK PERCAYA pada wanita karier. Ia yakin bahwa tipe wanita karier atau wanita cantik itu tidak akan pernah menjadi isteri idaman. Sebab tipe-tipe sepeti itulah yang suka berselingkuh seperti yang sudah dialaminya.

Yohan pun memilih seorang pembantu bersuku Jawa yang adalah pembantu di rumah temannya. Tentu saja pembantu yang selalu bersikap "mongo," tidak suka make-up dan cukup cerdas dalam mengatur belanja dapur.  Pembantu yang wajahnya pas-pasan tapi tidak bodoh alias bisa diajari. 

Yohan pun menikahinya dengan keyakinan dan satu mimpi untuk bisa hidup bahagia dimasa tuanya. Beberapa tahun pertama perempuan yang tiba-tiba menjadi isteri seorang kontraktor (Profesi Yohan saat ini) bahagia. Ada permakluman.

Perempuan ini masih muda. Yohan memanjakannya. Yohan menuruti semua maunya termasuk mengajarkannya banyak hal seperti menyetir mobil. Ia punya mobil sendiri..

Usia Yohan mencapai 50 tahun.. Isterinya masih muda 30-an. Tak pernah terlintas dalam benakknya.. Isterinya yang dari seorang pembantu menjadi seorang ibu rumah tangga pun TERNYATA selingkuh.

Terjadi di depan matanya dan diketahuinya setelah perselingkuhan itu terjadi hampir satu tahun..

"Apa yang kau tabur itu yang kau tuai. Keyakinan manusia akan pilihannya bukanlah jaminan. Karena itu, janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri tapi andalkan Tuhan dalam pilihan hidupmu niscaya harapan dan mimpi itu akan ada di bumi maupun di surga."

Hingga saat ini, Yohan sering bertengkar dengan isterinya. Namun, Ia memilih untuk memaafkan dan berusaha memberi pengertian kepada isterinya yang tadinya hanya seorang pembantu rumah tangga ini. Yohan pun hanya bisa berharap dan berdoa agar mimpinya mendapatkan keluarga yang sempurna masih bisa terwujud.

Pilihan sudah ditetapkan. Jalan hidup sudah ditentukan... Surga itu hanya tinggal iklash tidaknya menjalani semua itu bukan? Bukan karena terpaksa karena hidup yang paling berbahagia dan penuh damai sejahtera ketika segala sesuatu yang dilalui karena  "dilakukan dengan iklash dan berlandaskan kasih kepada Tuhan dan sesama."


..Memang benar bahwa hidup adalah pilihan.. Surga atau neraka itu adalah pilihan. Yang pasti surga atau neraka bukan soal kaya atau miskin tetapi soal perilaku yang baik atau jahat saat menjalani kehidupan sehari-hari..