Senin, 07 Juli 2014

BAB VIII: Perang Sama Kuat

PERANG terjadi antara pasukan meares dan pasukan Newmont. Perang berlangsung di Padang Efgrohood. Banyak prajurit yang meninggal. Banyak juga yang luka – luka. Perang ini sama kuat.
Melihat kondisi ini, jendral gaktin segera mengambil tindakan. Ia mengirimkan seorang pengawal terbaiknya untuk menyampaikan sepucuk surat. Surat itu bukan berisi perihal untuk mengalah atau mundur dari perang. Surat itu berisi tantangan. 

Jendral Gaktin tak ingin banyak lagi prajurit kedua belah pihak akan menjadi korban. Iapun memperhitungkan logistik mereka yang semakin menipis. “Siapa yang menang dalam pertarungan duel pedang, harus menerima kekalahan. Hanya manusia yang pengecut dan tidak bijak yang akan menolak ide baik ini.” Itulah sebait dari isi surat yang ditulis jenderal gaktin ditujukan kepada pimpinan pasukan Newmont kingdom.
“Jenderal gakin kehilangan 50 persen (25.000) pasukannya karena terjebak dalam strategi perang “gurun pemangsa” yang dipakai pasukan Newmont. Banyak prajurit yang dimakan gurun pasir. Sementara Richard tak bisa konsentrasi karena monica ternyata diculik pasukan Newmont. Nanum sebagai seorang pimpinan prajurit, Richard tak mau patah arang.
“biarkan saya yang bertarung…”kata Richard. Disudut utara padang pasir efgrohood, terdengar bunyi sangkakala pertanda aka nada pertarungan besar. Richard telah siap dengan baju zirah, 2 pedang andalannya dan tameng berwarna keemasan dengan lambing meares kingdom.
Baru saja akan keluar dari tenda miliknya, Richard dihadang bronly dan jenderal gaktin. “pasukan maupun pimpinan pasukan Newmont tak bisa dipercaya. Maka sebaiknya, jangan pangeran yang bertarung biarkan orang lain,”ujar jenderal gaktin. Richard hanya terdiam.
“kita hanya diminta mengirimkan utusan artinya tak ada keharusan pangeran yang harus bertarung, ujar jenderal gaktin. “saya akan mengantikanmu,”ujar bronly kepada Richard. Mereka pun menyusun strategi agar saat pertarungan Richard mengambil sejumlah pasukan khusus untuk menyelinap ke istana Newmont dan menyelamatkan monica.
“aku tahu kamu sangat mencintai monica. Makanya, sebagai saudaramu biarkan aku membantumu Richard,”ungkap bronly. Tiada satu katapun terucap dari bibir merah Richard. Perasaan dan pikirannya bergejolak. Pertarungan pun dimulai.
Dari kerajaan Newmont, pangeran harry yang mewakili. Harry menunggangi kuda hitam yang kekar nan gagah. Ia muncul dari tengah-tengah kerumunan pasukannya. Ia membawa sebilah pedang berkilau yang telah di angkatnya tinggi-tinggi ke langit hingga membuat haru sorak berapi-api dari pasukan yang dipimpinnya itu.
Bronly ternyata menggantikan Richard. Informasi itu entah dengan cara apa telah diketahui pasukan Newmont. Bahkan pangeran harry telah memerintahkan pasukan khususnya juga untuk mengamankan kerajaan dan membunuh pangeran Richard jika didapati menyusup ke sana.
Pertarungan di mulai, bronly yang juga ahli pedang tampak seimbang melalui pangeran harry. Hanya saja, harry menggunakan cara yang curang. Ketika pertarungan berlanjut tampa menunggangi kuda, harry melemparkan pasir ke mata bronly sehingga bronly kehilangan penglihatan (focus) serangannya. “sergh,”satu bentangan pedang tajam yang menghujam bronly sempat di tangkisnya. “hiath!!! Hiath!!!” dua puluhan pedang menghantam dengan keras membuat bronly terjatuh dan tergeletak.
Mata pedang pun ditusukkan ke tubuh bronly dan hanya terdengar serangan dari tanda nafas-nafas terakhir. Pasukan Newmont bersorak mereka menang dan pasukan meares harus segera balik kanan sesuai perjanjian. Sementara itu, pangeran Richard dengan mudah menyusup ke dalam istana, iapun curiga dengan kemudahan itu.

Monica disekap di sebuah kamar megah. Ia tidak ditempatkan dalam kamar tahanan karena rongkau (peramal/penasihat kerajaan Newmont) memperingatkan hal itu. Lagipula pangeran zefanya yang memimpin pasukan saat menculik monica tampak jatuh hati kepada monica. Begitupun pangeran harry yang terkenal kejam dan sulit mengagumi wanita ini.
Di kamar tempatnya disekap, monica hanya bisa termenung. Ia pun berdoa mohon agar nasibnya tak berakhir di negeri asing baginya ini. sinaya selalu berada disampingnya. Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka. “bawa gadis ini keluar (seraya menunjuk kearah sinaya),”teriak pangeran zefanya.
“apa yang akan kalian lakukan. Lepaskan dia! Bunuh saja aku,”teriak monica. “tenang gadis cantik, aku tak akan membunuhnya,” ujar zefanya sopan. Pintu kamar tertutup. Sinaya dibawa keluar kamar yang terletak di dalam istana Newmont itu. “aku hanya ingin memastikan kamu sehat,” kata zefanya.
“terima kasih, aku tak butuh perhatianmu!”sergah monica “baiklah! Aku akan pergi! “ucap zefanya. “tunggu” teriak monica membuat langkah zefanya diam. “mengapa kalian tidak membunuhku? Kalian malah memperhatikan aku. Kalau demikian, lepaskan saja aku,”bujuknya
“kita lihat saja, saat perang berakhir,”jawab zefanya “apa maksudmu?” “putra mahkota meares sudah terbunuh. Perang sudah kami menangkan, jadi…” “tidak mungkin!”potong monica. “tidak mungkin Richard mati!” mendengar ucapan ini, zefanya tertawa. Ia pun yakin Monica bukanlah gadis biasa karena kelihatannya ia dekat dengan Richard.
 “ maafkan aku tetapi itulah yang baru saja terjadi,” kata Zefanya seraya menatap tajam Monica  dan berlalu pergi dari kamar itu.
    Sinaya pun diijinkan masuk.
    “Monica…Oh putrid Monica, saya mendengar kabar buruk.” Kata sinaya.
    “ Sudahlah aku sudah tahu,” mata Monica berkaca-kaca. Saat itu senja telah tiba.
    “ Kita harus cari cara agar bisa melarikan diri,” kata Sinaya.
    “ Benar,” kata Monica.
    “ Aku akan pura-pura menemani pangeran Zefanya. Aku ingin menyanderanya agar kita dibiarkan pergi,” Monica
Sinaya “tetapi itu terlalu berbahaya” monica “tidak ada cara lain,” hal itupun dilakukan monica. Ia pun diijinkan pelayan menemui zefanya di bilik khusus pangeran bungsu itu. Di ruangan itu tidak ada zefanya, yang ada hanya 5 orang pasukan berbaju serba hitam. Monica dijebak.
“tahanan ini sudah tidak berguna. Ayo kita nikmati,”ujar seorang disitu. Disaat akan menerkam, monica menghindar. Beberapa dari mereka berhasil dijatuhkannya karena melawan satu persatu. Wajah bengis dan ganjen tampak dibalik profesi pimpinan pasukan Newmont ini.
“tidak!!!” teriak monica saat lengan bajunya terkoyak. Saat tubuhnya terjatuh, monica terperanjat/kaget. Di depannya berdiri sosok pria yang sedang di rindukannya yaitu Richard. Tampa banyak bicara, Richard menebas satu persatu dari ke 5 pria brengsek itu. Bilik itu aman, pasukan khusus Richard sekitar 7 orang, melihat kondisi tersebut.
Tampa berkata apa-apa,Richard langsung memapah monika dan memeluknya erat. Monica pun tak kuasa menahan rasa bahagianya bertemu Richard. Ia mencium bibir Richard, keduanya saling berciuman mesra. “aku mendengar kabar…”Tanya monica “cup…!!!”bisik Richard.
“aku akan selalu bertahan untuk hidup demi kamu yang aku cintai…sayangku…belahan jiwaku,”lanjut bisik Richard. “pangeran, ada yang datang !”kata seorang pasukannya. Ternyata zefanya yang baru saja kembali ke ruangannya. Pintu terbuka, zefanya hanya tampak tenang melihat ada penyusup.
“aku tahu kalian pasti datang. Tapi, perang sudah berakhir. Pergilah..bawalah gadis iu. Dia terlalu sempurna untuk dibunuh. Lagipula jiwanya sudah mati jika lebih lama ada disini,”ucap zefanya. Pedang yang akan menghujam zefanya terhenti. Richard member isyarat agar tidak bertarung melawan zefanya, sementara itu, zefanya terus menatap monica, gadis yang juga disukainya.
Genggaman Richard tak lagi lepas dari bahu monica. “mereka layak menerimanya,”ujar zefanya seraya menatap ke lima pasukannya yang sudah tewas. Ternyata rencana bejat untuk memerkosa monica, tampa sepengetahuan zefanya karena ia sedang menghadap ayahnya raja Fernando.
“sinaya…akhirnya kita selamat,”kata monica saat melihat sinaya datang dari belakang zefanya. “pergilah…”kata sinaya “kamu?” Tanya monica “rumahku disini,” ucapnya. Monica akhirnya mengerti bahwa sinaya bukanlah relawan dari pasukan pembawa makanan cadangan meares. Ia adalah mata-mata Newmont kingdom.
“maafkan aku, senang bisa menjadi sahabatmu,” kata sinaya. “monika…ayo kita harus pergi,”kata Richard. Tampa ada pertumpahan darah, Richard berhasil menyelamatkan monika. Merekapun kembali kepada pasukan meares yang tengah bersedih karena kekalahannya. Perang ini belum berakhir…”ungkap jenderal gaktin setelah bertemu dan member laporan kepada pangeran Richard.
“bronly sudah tewas, pasukan kita sudah kehabisan makanan cadangan. Sebaiknya kita mundur untuk mengatur kembali strategi,”kata gaktin. Pagi itu, pasukan meares segera bergegas kembali pulang. Sedangkan di istana Newmont tampak sorak-sorai dari prajurit dan masyarakatnya karena adanya kabar kemenangan.
Pangeran harry disambut sorak saat menyusuri jalanan kota Newmont pagi hari itu. Dalam perjalanan pulang, ada sejumlah beban yang dipikirkan Richard. Ia sadar telah mengecewakan ayahnya karena adanya kekalahan ini. “kamu sudah berusaha, sudahlah. Wajahmu jelek kalau bersedih,” kata monika kepada pangeran Richard.
Richard pun tersenyum “asalkan bersamamu, dibunuh ayahkupun aku rela,” bisik Richard. Kendati kalah. Perjalanan pulang ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi Richard. Sebab monika telah berhasil di selamatkannya.
“apa gunanya aku hidup dalam kejayaan dan kesuksesan tetapi kehilangan cintaku yang adalah kunci kehidupanku?” kata hari Richard yang membuatnya senyum sendiri sambil menatap monika yang sedang berada disampingnya.

***
Raja meares, kingjeremiah telah mendengar kabar kekalahan ini, ia hanya tersenyum. Begitupun saat pangeran Richard dan jenderal gaktin melaporkannya secara resmi. “Sudahlah…!!! Kalian istirahatlah dan begitu juga para pasukan,” kata king jeremiah biajk.
Suasana istana meares sunyi senyap. Tidak ada bunyi musik ataupun  sorak-sorai. Yang ada hanyalah ratap tangis keluarga pasukan yang tewas. Hal ini berlangsung selama beberapa hari. Pada hari itulah, monika tak mau menunggu lama ia segera pulang ke kastil Victoria bersama marthin yang menjemputnya sejak di medan perang.
 
Keesokkan harinya, Richard segera menyusul monika, lagipula Richard diminta ayahnya untuk menenangkan pikiran disana. Richardpun bisa berduaan dengan monika, Victoria, emma dan marthin sangat senang melihat hal itu. Kendati demikian, kedua muda mudi ini tak pernah berhenti berdebat tentang masalah kecil sekalipun
 
Selama beberapa hari, Richard menikmati harinya bersama monika namun terpancar wajah sedih karena pasukannya banyak yang jujur. Monika berusaha menghiburnya. “Ayo kita ke Lembah Patah Hati. Aku ingin membantumu memetik mawar,” ajak Monica.  “Ayo!!! Aku ingin melanjutkan ciumanku yang sempat terhenti dulu...” jawab Richard.
Monica hanya tersenyum dan mereka saling menatap lalu tertawa.

*THE END*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar